sumber foto : bola.metronews.com


Banyak alasan para pemain sepakbola untuk memutuskan pensiun dari dunia permainan si kulit bundar, salah satunya adalah faktor usia menua yang tak lagi produktif di lapangan. Ini adalah alasan umum bagi pesepkbola sebelum memutuskan gantung sepatu, disamping faktor cidera berkepanjangan. Namun ada pula alasan lain pesepakbola untuk memutuskan pensiun di usia produktif, yakni ingin berkarir di bidang lain. Berikut para bintang sepakbola pensiun dibawah usia 30 tahun.

1. Sebastian Deisler - 27 tahun


 foto : www.ftb90.com

Mungkin bisa dikatakan inilah kisah paling tragis menimpa seorang pemain sepakbola. Cidera yang berkepanjangan merebut karirnya di usia cemerlang. Sebastian Deisler, adalah seorang pemain berbakat yang di prediksi akan menjadi sosok penting untuk timnas jerman. Sebastian Toni Deisler lahir bulan Januari 1980, dan memulai kariernya di akademi Borussia Monchengladbach hingga promosinya ke tim utama tahun 1995.

Berposisi sebagai sayap kanan, perkembangan karier Deisler cukup cemerlang dan membuat publik Jerman menyebutnya sebagai bintang masa depan timnas, terutama mengingat buruknya prestasi Timnas Jerman di awal tahun 2000an. Penampilan konsistennya bersama Hertha Berlin selama periode 1999-2002 membuat dirinya menarik minat Bayern Munchen untuk membelinya akhir musim 2001/02.

Optimisme manajemen Bayern tetap menyala kendati Deisler datang ke Bayern dengan cedera lutut dan harus naik ke meja operasi. Sayangnya, cedera sang pemain tak kunjung sembuh dan dirinya tidak pernah mampu mematenkan posisinya di tim inti Die Roten selama kariernya. Meskipun sempat bangkit dan tampil konsisten musim 2004/05, cedera membran synovial yang telah menghantuinya sejak awal kariernya kembali terjadi. 

Tahun 2007, disinyalir akibat depresi karena cedera berkelanjutan, Deisler mengumumkan bahwa dunia sepak bola bukan untuknya dan memutuskan untuk berhenti bermain. Deisler pensiun di usia yang sangat muda, yakni 27 tahun. hmmm...

2. Marcell Jansen - 29 tahun
 

sumber foto : www.ftb90.com
 
​Sejatinya Jansen memiliki karier yang cukup menjanjikan. Berangkat dari akademi klub papan atas Bundesliga, Borussia Monchengadbach, Jansen berhasil menembus tim senior Die Fohlen tahun 2004. Meskipun tidak menghasilkan gelar, penampilan solidnya di sisi kiri pertahanan Gladbach membuat Bayern Munchen merekrutnya pada tahun 2007.

Didatangkan untuk melapisi Philip Lahm, karier Jansen di Bayern justru meredup seiring dengan cedera engkel yang terus menghantuinya. Janse hanya mencatatkan 17 penampilan bagi Bayern sepanjang musim 2007/08 sebelum dirinya pindah ke Hamburg di akhir musim. 

Setelah tujuh musim bersama Hamburg, pihak manajemen memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya. Pemilik 45 capsbersama Timnas Jerman ini secara mengejutkan memutuskan untuk pensiun di usia 29 tahun setelah menolak untuk bermain di klub lain selain Hamburg.

3. Hidetoshi Nakata - 29 tahun

Hidetoshi Nakata saat berseragam As Roma. foto : worldfootball.net
 
Merupakan pemain bola paling populer di Asia pada periode 1990an hingga awal tahun 2000an, Hidetoshi Nakata dipandang sebagai pemain terbaik Asia di zamannya. Pemain Timnas Jepang ini juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Asia dua tahun bertutrut-turut pada tahun 1997 dan 1998. Setelah membela Perugia antara tahun 1998-2000, kariernya makin meningkat kala dirinya dibeli oleh AS Roma musim 2000/01. Bersama Roma, dirinya tampil 30 kali dan mencetak lima gol.

Setelah Roma, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini berpindah ke Parma (2001-2004) sebelum Fiorentina (2004-2006). La Viola menjadi klub terakhirnya dan dia memutuskan pensiun tahun 2006 meski masih berusia 29 tahun.

Nakata beralasan bahwa dirinya ingin menjajal jalur karier lainnya. Kini Nakata menjadi salah satu ikon Fashion di Asia dan disandingkan dengan David Beckham mengingat dirinya sangat stylish.

4. David Bentley - 29 tahun
 
​David Bentley  ( foto : www.ftb90.com )

Mungkin salah satu kisah pemain berbakat yang tidak mampu memenuhi potensinya. David Bentley adalah produk dari akademi Arsenal. Dia didaulat sebagai winger masa depan Inggris dan telah bermain di semua level timnas hingga debutnya di tim senior The Three Lions tahun 2008.

Namun setelah menghabiskan dua musim dipinjamkan ke Norwich City dan Blackburn Rovers, Bentley memutuskan untuk menyeberang ke Tottenham Hotspur tahun 2008 seiring dengan waktu bermain yang sangat minim di tim Arsenal.

Kariernya di White Hart Lane pun tidak berjalan lancar, dan dirinya lebih banyak dipinjamkan ke klub lain seperti Birmingham City, West Ham United, FC Rostov, dan Blackburn Rovers. Pada tahun 2013, Spurs memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya.

Setelah setahun absen dari sepak bola dan tanpa klub, Bentley memutuskan untuk pensiun tahun 2014, di usia yang cukup muda yakni 29 tahun.

5. Mario De Castro - 26 tahun


sumber foto : pinterest
 Namanya mungkin tak setenar Pele. Tapi sebuah statistik mengungkapkan kalau De Castro punya rasio gol lebih tinggi dibanding Pele,  yang kerap disebut sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah tersebut.

Ya, De Castro punya rasio 1,95 gol per 100 pertandingan. Lebih banyak dari Pele yang mengoleksi 0,96 gol. Penyebab De Castro tak setenar Pele mungkin karena dirinya tak pernah membela timnas Brasil. Meskipun menawarinya satu slot di Piala Dunia 1930.

De Castro sendiri bermain di klub Brasil, Atletico Mineiro. Ia dikenal sebagai salah satu striker paling berbahaya saat itu. Tapi karier De Castro berumur pendek setelah pada usia 26 tahun ia memutuskan pensiun.

De Castro pensiun usai direktur Mineiro menembak seorang fan Villa Nova. Kejadian bermula ketika Mineiro tertinggal 0-3 di babak pertama. Mineiro berhasil menang 4-3 usai De Castro memborong empat gol tersebut. Saat selebrasi, tiba-tiba direktur Mneiro menembak mati seorang fan Villa Nova.

Sebagai protes, De Castro pensiun dan meneruskan sisa hidupnya dengan bekerja sebagai dokter. De Castro meninggal di usia 92 tahun pada 1998.
6. Peter Knowles - 23 tahun

 Peter Knowles ( foto : Thefootballnetwork.net )

Peter Knowles merupakan salah satu striker bertalenta yang pernah dimiliki Inggris dan Wolverhampton Wanderers. Namun karier Knowles hanya seumur jagung usai pensiun di usia 23 tahun!

Knowles pensiun karena ingin mendalami agama. Itu terjadi setelah ia mendapat kunjungan dari pegiat agama Nasrani saat tur ke Amerika Serikat. "Meski saya masih tetap melakukan yang terbaik di lapangan, saya butuh lebih banyak waktu untuk belajar Bibel dan menyerah dari sepak bola," ujar Knowles.

Knowles mengaku tak menyesal meski secara finansial ia tak berkecukupan. Sebaliknya, Knowles mengaku bersyukur dengan hidupnya selepas dari sepak bola.

"Saya melihat standar hidup saya dan bagaimana itu telah menurun dalam beberapa tahun belakangan. Tidak masalah. Saya masih sehat dan menikah. Jika saya masih di sepak bola, mungkin ini tak akan terjadi," kata Knowles.

7. Espen Baardsen - 25 tahun

 
foto : The guardian

Pensiun di usia muda juga dilakukan Espen Baardsen, seorang mantan penjaga gawang everton. Ia pensiun dari sepak bola di usia 25 tahun setelah bermain bagi klub Sheffield United.

Bagi Baardsen keputusannya pensiun tepat. Usai pensiun, Baardsen berhasil memenuhi cita-citanya berkeliling dunia dan kini jadi analis bisnis di salah satu perusahaan. Kebutuhan finansialnya pun tercukupi.

"Anda mungkin tidak akan berpikir, bekerja di  sebuah kota kecil bisa seperti ini. Tapi saya lebih santai dan sehat dibanding saat penghujung karier sepak bola saya," ujar Baardsen.

"Sepak bola penuh tekanan. Mencoba bermain di depan puluhan ribu penggila sepak bola yang kesenangan atau kekecewaannya bergantung pada performa Anda di lapangan," kata Baardsen menambahkan.